Panca indra manusia terbagi atas 5 bagian, yaitu :
1. Mata (Penglihatan)
2. Telinga (Pendengaran)
3. Hidung (Penciuman)
4. Lidah (Perasa)
5. Kulit (Peraba)
Indahnya matahari pagi
Hangatnya sentuhan sinarnya
Bunga-bunga semerbak mewangi
Merdunya suara burung
Manisnya madu
Semilir angin di pipiku
Semua kurasa
Semua kukecap
Demikian baik Tuhan
Sayang kita
(Adharta)
Pagi-pagi subuh saya siap-siap karena hari ini saya mau shooting pembuatan film dan dokumenter, bukan di studio tetapi di Panti Asuhan Santo Yusup, Sindanglaya, Cipanas, Jawa Barat, di mana crew film, pengarah acara dan sutradara sudah menginap dua hari di sana mempersiapkan skenario dan flash scene. Sebelum berangkat saya menikmati ketupat sayur bersama sahabat di Petojo Enclek. Wah nikmat sekali, pedas dan gurih.
Sungguh bersyukur kita memiliki panca indra. Kita bisa menikmati makanan enak. Kita mendengar music, merasakkan sentuhan angin, melihat pemandangan indah dan juga bisa memadukan segala pemberian Tuhan, tetapi ada syaratnya asal saja hati kita harus penuh suka cita karena kalau tidak maka semuanya akan jadi hambar bahkan justru memedihkan hati kita.
Panti Asuhan Santo Yusup, sedikit beda dengan panti-panti yang lain. Sekarang ada lebih 200 anak yatim piatu yang berada di sana. Di bawah naungan panti mereka menatap masa depan. Saya senang sekali bersama mereka. Di mata mereka kulihat wajah Tuhan, di dada mereka aku melihat Roh Kudus dan di tangan mereka aku melihat karya Tuhan. Hatiku tidak kuat dan tidak berdaya dan tidak bisa menolak, karena panca indra yang kumiliki tidaklah sebanding dengan karya Tuhan yang bisa kurasakan.
Panti Asuhan yang memberikan perlindungan, pendidikan dan kasih sayang yang tidak dimiliki anak-anak yatim memancarkan cahaya yang sungguh indah, meniupkan angin segar dan sejuk, dan santapan rohani yang sungguh nikmat. Saya rasa siapa yang memiliki panca indra bisa merasakannya juga.
Dalam sebuah acara penggalangan dana untuk suatu panti asuhan, disajikan band raba-raba yang seluruh pemain musik dan penyanyi adalah buta dan cacat. Setelah bermain musik beberapa lagu mereka istirahat di meja makan, saya menyapa mereka dan sedikit bercerita. Mereka mengatakan bahwa acaranya bagus dan ruangan penuh! Saya kaget juga bagaimana mereka tahu kalau ruangan penuh, sedangkan mereka buta dan ada yang tuli atau cacat, tetapi jawab ketuanya membuat saya tertegun. Beliau katakan bahwa kami dapat melihat dengan mendengar, mendengar dengan getaran, dan menikmati dengan perasaan. Panca indra hanya bagian tambahan bukan yang utama, karena yang utama adalah perasaan. Walau mata terbuka tapi tidak ada perasaan sama saja buta.
Saya sedikit tersentuh dengan pernyataan mereka. Kiranya pernyataan ini yang memberikan semangat mereka dan mereka berkemampuan. Bagaimana dengan kita yang berpanca indra lengkap, tapi tidak berbuat sesuatu untuk sesama.
Shooting hari ini dengan tema membuka perasaan memberi cahaya. Masa depan anak-anak panti asuhan dimana saja adalah bagian dari masa depan bangsa dan negara kita.Mari kita menjadi bantuan bagi mereka. Tuhan sayang kita. Salam dan doa